Minggu, 26 Juni 2011

SHAFF ITU IDA (cerpen)

Sekuat karang dilautan barisan itu, bertegar dari deburan ombak yang mengamuk bersama sang waktu, menyisakan bait-bait puisi untuk di kenang para penikmat mimpi, dalam peluh yang menjadi tak seberapa, dalam duka yang menjadi tak sekira, dalam senyum syahadatnya menggema kealam raya, dengan khusyu’ sang imam mulai memimpin barisannya, pasukan penuh semangat, runtuhkan kesombongan pekat.
Lusuh raga, peluh tubuh, kumal jiwa, hilang tak berbekas, terbesut basuhan air wudlu di subuh yang berkabut. Iqomah mengalun merdu, menggema di penjuru langit Duduk. Masih tersisa sahutan ayam pejantan memanggil sang fajar yang malu-malu masih sembunyi di ufuk timur.
readmore »»